SITRAVELER.COM
News Update
Loading...

Featured

[Featured][recentbylabel]

Featured

[Featured][recentbylabel]

Friday, May 3, 2024

Gereja Ayam Bukit Rhema Magelang-Bilik Doa Semua Agama

Gereja Ayam Bukit Rhema Magelang-Bilik Doa Semua Agama

 Haloo SoVer kembali lagi dengan Sitraveler.com..

Apa kabar? semoga kalian dalam keadaan baik dan bahagia...

Di tulisan sebelumnya, aku sudah membahas tentang Candi Mendut yang berada di kawasan wisata Candi Borobudur. Nah kali ini, aku akan membahas salah satu tempat wisata yang bisa kamu datangi jika SoVer masih berada di sekitar kawasan itu. 

Apakah SoVer pernah melihat tayangan film Ada Apa Dengan Cinta 2? Itu yang pemainnya selalu dipuja oleh wanita dan pria Indonesia.. Nicholas Saputra dan Dian Sastrowardoyo. Nah SoVer kalau kalian ingat, di dalam film itu Cinta dan Rangga sempat berjalan-jalan di sekitar kawasan Borobudur untuk melihat matahari terbit. Salah satu tempat yang mereka datangi adalah Gereja Ayam Bukit Rhema Magelang. Nah, kali ini, aku akan membahas mengenai tempat itu.

Gereja Ayam Bukit Rhema

SoVer ternyata selama ini kita salah menilai bentuk bangunan itu. Menurut penuturan pemandu wisata di sana, sebenarnya bentuk bangunan itu adalah bentuk burung merpati bukan ayam hihihihi, tetapi masyarakat sudah terlanjur mengenal tempat itu dengan nama Gereja Ayam. 

Bangunan ini dibangun oleh Bapak Daniel Alamsjah. Bapak Daniel Alamsjah ini aktif dalam kegiatan kemanusiaan seperti mendampingi orang-orang yang mengalami gangguan jiwa, kenakalan remaja, dan orang-orang yang ketergantungan menggunakan narkoba. 

Pemandangan Gereja Ayam dari samping 


Dengan mengunjungi Gereja Ayam Bukit Rhema ini SoVer turut serta membantu mereka juga karena biaya operasional panti rehap tersebut juga diambil dari keuntungan Gereja Ayam ini. 

Gereja Ayam ini terletak di Karangrejo Gombong, Kurahan, Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah 43 kilometer dari Yogyakarta. Jika SoVer berangkat dari kota Yogyakarta, SoVer perlu menempuh perjalanan selama kurang lebih 1,5 jam, tetapi jika SoVer berangkat dari Candi Borobudur, SoVer hanya memerlukan waktu selama 11-15 menit saja. 

Untuk pergi ke sana tidak semudah Candi Mendut karena letaknya yang perlu masuk ke daerah perkampungan. SoVer bisa datang menggunakan kendaraan pribadi ya. 

Untuk bisa pergi ke Gereja Ayam Bukit Rhema ini, SoVer perlu menitipkan kendaraan di tempat yang sudah disediakan dan perlu berjalan kaki untuk pergi ke sana. Jika SoVer malas untuk berjalan kaki, ada shuttle bus yang disediakan oleh pihak tempat wisata tersebut, tetapi SoVer perlu membayar 15.000 rupiah untuk pulang pergi. 

Aku sendiri lebih menyarankan untuk naik shuttle karena jalanan untuk pergi ke sana menanjak, curam, dan berlumut, jadi SoVer harus berhati-hati ya. 

Tiket masuk ke Gereja Ayam Bukit Rhema ini dibandrol seharga Rp 25.000. Setelah membayar tiket itu, SoVer akan mendapat kupon singkong goreng gratis yang bisa ditukarkan di kedai dan SoVer juga akan ditemani oleh pemandu yang akan menjelaskan sejarah Gereja Ayam ini. 

Menikmati Singkong Goreng dengan Pemandangan Indah


Di Gereja Ayam ini, SoVer bisa naik ke bagian atas atau mahkota burung merpati itu. Di sana SoVer bisa berfoto Ria. Setiap grup pengunjung hanya diperbolehkan berada di atas selama 7-10 menit. Namun, itu juga bisa berubah tergantung dengan kondisi di sana.

Di dalam bangunan ini, juga terdapat banyak fasilitas seperti kedai makanan, restoran, spot foto, museum, tembok harapan, dan yang paling menarik adalah tempat berdoa untuk setiap agama. Ya, di dalam bangunan ini terdapat bilik-bilik doa yang dapat SoVer gunakan untuk bermeditasi. 

Selain itu, di sana juga menyediakan kedai dan restoran. Di kedai tersebut, SoVer bisa menukarkan kupon SoVer dengan singkong goreng. Singkong goreng tersebut adalah produk UMKM masyarakat setempat. 

Bagian dalam Gereja Ayan


Suasana di Gereja Ayam ini sangat sejuk, di beberapa bagian bahkan terkesan dingin. Dari kedai, restoran, dan dalam bangunan Gereja Ayam ini, SoVer bisa melihat pemandangan pegunungan di sekitar sana. Jika beruntung, SoVer juga bisa melihat Candi Borobudur dari tempat ini. 

Oh ya SoVer, di beberapa bagian tempat itu pengunjung tidak diperbolehkan untuk mengambil dokumentasi. Pemandu dari Gereja Ayam akan memberitahu area di mana pengunjung bisa mendokumentasikan tempat tersebut. 

Selamat berkunjung ke sana SoVer! Tetap jaga kesehatan dan kebersihan! 




Thursday, May 2, 2024

Candi Mendut-Menilik Kemolekan Candi Mendut

Candi Mendut-Menilik Kemolekan Candi Mendut

 Hai SoVer...

Apa kabar? 

SoVer, taukah kamu bahwa di dekat Candi Borobudur terdapat candi yang lain? 

Ya SoVer, di dekat Candi Borobudur terdapat dua candi lain yaitu Candi Mendut dan Candi Pawon. Di tulisan kali ini, aku akan membahas salah satu candi itu yaitu Candi Mendut. 

Candi Mendut 

Candi Mendut berjarak kurang lebih 4 km dari Candi Borobudur. Jika ditempuh dengan kendaraan bermotor memerlukan waktu kira-kira 10 menit dari Candi Borobudur. Namun, jika SoVer berangkat dari kota Yogyakarta, SoVer memerlukan waktu kurang lebih 1,5 jam untuk bisa sampai ke candi tersebut. Untuk pergi ke sana, SoVer bisa menggunakan banyak transportasi seperti motor, mobil, taksi online, bis, dan juga angkutan umum. Akses untuk pergi ke Candi Mendut juga sangat baik, walaupun akan sedikit padat di jam-jam tertentu seperti jam pulang kerja. 

Candi Mendut sendiri tidak sepopuler adiknya, Candi Borobudur. Ya, adiknya, karena ternyata Candi Mendut lebih tua dibandingkan dengan Candi Borobudur. Candi yang bercorak agama Budha ini menjadi tempat peribadahan bagi para penganut Budha. Bisa dibilang candi ini termasuk candi yang sakral bagi penganut Budha. Menurut penuturan penjaga candi, dulunya candi ini digunakan sebagai tempat pemujaan dan tempat memperdalam ajaran-ajaran Budha. Di dekat Candi Mendut, Sover juga dapat menemukan Vihara yang tentunya juga dapat dikunjungi oleh SoVer. 

Suasana di sekitar Candi Mendut

Di Candi Mendut kamu bisa melakukan banyak kegiatan seperti duduk-duduk santai, piknik bersama dengan orang-orang yang kalian cinta, berfoto-foto ria, hingga menilik sejarah dari candi ini. Di sana disediakan beberapa bangku agar pengunjung bisa duduk-duduk menikmati keindahan dan kesejukan suasana di sekitar Candi Mendut. Aku sendiri lebih suka untuk duduk di bawah pohon beringin sambil mengamati pelancong yang lalu lalang, atau melihat ayam dan kucing berlarian di sekitar candi. Oh iya, SoVer juga bisa membawa alas duduk untuk duduk di rerumputan, tetapi SoVer juga harus hati-hati jika tidak mau terkena 'ranjau' kucing dan ayam. 

Untuk masuk ke candi ini SoVer hanya perlu mengeluarkan uang sebesar 10.500. Murah bukan????  Di sekitaran Candi Mendut, SoVer bisa menemukan  banyak pedagang makanan dan juga oleh-oleh seperti tas rotan, patung-patung kecil, gantungan kunci dan masih banyak lagi. Tentunya ketika SoVer membeli oleh-oleh tersebut, coba untuk menawar ya.. tetapi jangan menawar terlalu banyak agar kita bisa membantu ekonomi penduduk di sekitar candi juga. 

Suasana Candi Mendut


Oh ya, jika SoVer pergi ke sana, jangan lupa untuk tetap menjaga kebersihan dan jangan mencoret-coret bebatuan candi karena itu adalah salah satu peninggalan yang harus kita jaga. 

Berikut aku sertakan google maps Candi Mendut..... Selamat berkunjung ke sana!! 


Tuesday, April 23, 2024

EloProgo Art House Hidden Gem di Wanurejo, Magelang

EloProgo Art House Hidden Gem di Wanurejo, Magelang

 Hai SoVer?

Apa kabar? 

Sudah lama tidak bertemu ya.... 

Di tulisan ini, aku akan menceritakan satu tempat yang akhirnya seperti menjadi tempat yang sangat nyaman untukku. Tempat ini berada di barat laut kota Yogyakarta yaitu di daerah Wanurejo, Magelang, Jawa Tengah. Ya tempat ini sedikit jauh dari kota Yogyakarta. Kira-kira membutuhkan waktu sekitar 1,5 hingga 2 jam dari pusat  kota Yogyakarta.  Walaupun jauh dari kota Yogyakarta, tetapi tempat ini cukup dekat dengan Candi Borobudur dan Mendut. Apa nama tempatnya? Namanya adalah EloProgo Art House. 

EloProgo Art House di malam hari

EloProgo Art House merupakan salah satu kafe dan homestay di daerah Wanurejo. Daerah Wanurejo sendiri memang merupakan salah satu daerah di Magelang, Jawa Tengah yang terkenal dengan homestay dan kafe dengan pemandangan alam yang indah. Lalu, mengapa EloProgo Art House berkesan untukku? dan kenapa SoVer harus datang ke sana? Di tulisan ini, SoVer akan segera mengetahuinya. 

EloProgo Art House dimiliki dan dikelola secara langsung oleh keluarga Pak Sony, seorang seniman kontemporer Indonesia. Sebenarnya tempat ini sudah dibangun sejak lama. Di tempat ini SoVer bisa menikmati pemadangan sungai Elo, Progo, dan jika cuaca sedang cerah, SoVer bisa melihat Gunung Sumbing dan Merapi yang sesekali muncul dari balik awan. Di bagian belakang kafe dan homestay SoVer juga bisa berkunjung ke galeri lukis milik Pak Sony. Jika SoVer berjalan ke arah belakang, SoVer juga akan menemukan taman dengan pohon yang sangat  besar. Dari situ SoVer bisa melihat pertemuan dua sungai, sungai Elo dan sungai Progo. 

Homestay EloProgo Art House

Pertemuan Sungai Elo dan Progo


Untuk harga makanan dan minuman di sana dibandrol mulai dari 20 ribu hingga 70 ribu, tetapi SoVer juga bisa memesan beberapa makanan yang tidak ada di dalam menu. Bisa dibilang harga makanan di tempat itu terbilang lebih tinggi daripada kafe-kafe yang lain, tetapi tenang saja SoVer porsi makanan di sana terbilang besar dan terasa seperti makanan sehat dan terbuat dari bahan yang baik dan fresh. 

Jujur saja SoVer, aku sangat terpesona dengan tempat ini. Di tempat ini rasanya sangat damai dan tenang. SoVer bisa bercengkrama dengan teman-teman SoVer, atau jika SoVer datang sendirian, SoVer bisa membaca buku sambil mendengarkan suara air sungai yang sangat menenangkan. Bahkan dalam satu bulan aku bisa mengunjungi tempat ini sebanyak empat kali walaupun jaraknya jauh dari Yogyakarta. Aku tidak tau kenapa tempat ini seperti mempunyai daya tariknya sendiri. Arsitektur bangunan yang tidak biasa dan atmosfer yang baru dan sejuk mungkin memberikan suasana tersendiri yang membedakan EloProgo Art House dengan tempat yang lain.  Mungkin juga karena Pak Sony dan keluarganya selalu menyambut para tamu dengan keramahan mereka. Jika sedang luang, Pak Sony akan mendatangi para tamunya dan sedikit berbincang tentang kehidupan. Begitu juga dengan istirnya, beliau sangat ramah dan baik, terkadang beliau juga memberikan bonus makanan ringan kepada para tamunya. 


Pemandangan dari EloProgo Art House

Jika SoVer juga ingin menginap di sana, SoVer bisa menyewa kamar dengan harga mulai dari 700 ribu tergantung dari tipe kamarnya. Oh ya, sebelum pandemi Covid-19 tempat ini juga aktif digunakan sebagai tempat berkumpulnya para seniman dan penggiat seni, bahkan beberapa penyanyi Indonesia menulis  lagunya di sini. Beberapa kali tempat ini juga digunakan sebagai lokasi syuting beberapa film Indonesia. Untuk kalian yang suka berfoto ria, ada banyak spot foto menarik di sana!!

Jika SoVer sedang berkunjung ke daerah Magelang, Borobudur, atau Kulon Progo SoVer bisa berkunjung ke tempat ini. Aku lebih senang berkunjung ke tempat ini di sore hingga malam hari karena suasananya lebih tenang. Namun, SoVer bisa datang kapan pun ya. Oh ya, lebih aman SoVer datang diantara jam operasional jam 09.00 WIB hingga 20.00 WIB. Aku tidak menyarankan untuk pulang larut malam karena jalanan di sekitar EloProgo Art House gelap dan tidak banyak orang berlalu lalang. 

Berikut aku sertakan google maps untuk ke EloProgo Art House..Selamat berkunjung ke sana ya...

Wednesday, November 1, 2023

TAHURA-Taman Hutan Raya Bandung, Menikmati Pesona Alam Bandung Hingga Melihat Rusa

TAHURA-Taman Hutan Raya Bandung, Menikmati Pesona Alam Bandung Hingga Melihat Rusa

 Halo SoVer...

Bagaimana kabarmu? 

Setelah sekian lama tidak menulis, aku akan bercerita tentang pengalamanku pergi ke Tahura atau Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda di daerah Bandung, Jawa Barat. 


Sobat Traveling, Tahura bisa menjadi salah satu destinasi wisata untuk kalian yang sedang berkunjung ke Bandung, atau bisa juga menjadi salah satu destinasi untuk melepas penat setelah bekerja atau sekolah. 

Sebenarnya, Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda merupakan salah satu kawasan konservasi alam nih... untuk SoVer yang menyukai wisata alam, tempat ini sangat cocok untuk kalian. 

Tahura-1
Penangkaran Rusa di TAHURA Bandung


Tempat ini berada di Dago, Cimenyan, Bandung, Jawa Barat. Dari Jalan Ahmad Yani, perjalanan untuk pergi ke Tahura bisa ditempuh selama kira-kira 1 jam menggunakan sepeda motor. 

Untuk masuk ke tempat ini, SoVer harus membayar tiket masuk sebesar 17.000 rupiah saja dan biaya parkir sebesar 3.000 rupiah untuk sepeda motor. 

Di dalam Taman Hutan Raya Bandung SoVer dapat mengunjungi banyak tempat seperti penangkaran rusa, Goa Belanda, Goa Jepang, juga curug. Setelah membeli tiket masuk SoVer bebas untuk berkunjung ke semua tempat itu, tapi tentunya SoVer harus mempersiapkan tenaga, khususnya kaki, karena SoVer akan berjalan jauh. Namun, tenang saja di dalam TAHURA juga terdapat warung yang menjual makanan dan minuman. 

Tiket masuk Tahura Bandung


Untuk masuk ke dalam penangkaran Rusa, SoVer tentunya harus melalui Goa Belanda. Namun, SoVer tidak perlu takut, karena jika SoVer tidak memiliki alat penerangan atau SoVer taku masuk ke Goa Belanda, ada pemandu yang menawarkan jasa dan senter sebagai alat penerangan. Untuk pergi ke Penangkarang Rusa, SoVer harus berjalan cukup jauh, jadi SoVer harus mempersiapkan perbekalan khususnya air minum terlebih dahulu. Di tempat penangkaran rusa, SoVer juga bisa memberi makan rusa, karena ada penjual yang menjual wortel. 

Sayangnya kemarin Aku tidak pergi ke curug dan masuk ke Goa Jepang. Saat itu Goa Jepang sedang ditutup untuk proyek film. Aku tidak pergi ke curug karena sudah sangat lelah. Bagi SoVer yang sepertiku, tenang saja, SoVer masih bisa menikmati pemandangan pegunungan yang hijau, hawa dingin, dan sejuk di sekitar Tahura sambil duduk-duduk atau sekadar berjalan-jalan. Jika beruntung, SoVer juga bisa bertemu dengan monyet-monyet dan hewan-hewan yang tinggal di sana.

Monyet di Tahura

Berikut aku sertakan google maps Taman Hutan Raya Bandung.... Google Maps Tahura Bandung

Jangan lupa untuk tetap menjaga kebersihan yaa... sampai jumpa di tulisan yang lainnya, dan selamat berlibur!!!




 



Tuesday, March 15, 2022

Pantai Cangkring, Berteduh di bawah Rimbunnya Pohon Cemara Udang

Pantai Cangkring, Berteduh di bawah Rimbunnya Pohon Cemara Udang

 Hai SoVer..

Bagaimana kabarmu? 

Pada tulisan ini, aku akan menceritakan pengalamanku ketika menjelajahi pesisir selatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu kabupaten Bantul. Sudah tidak menjadi rahasia bahwa provinsi ini memiliki banyak sekali pantai, baik pantai berpasir putih, maupun pantai berpasir hitam. Nah, kali ini, aku ingin mengajak SoVer untuk berkunjung ke sebuah pantai pasir hitam di Bantul yaitu Pantai Cangkring. 

Pantai Cangkring-1
Suasana jalan masuk menuju Pantai Cangkring

Pantai ini terletak di selatan kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya di Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. 

Pantai ini berjarak kurang lebih 29km dari Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Dengan kendaraan bermotor SoVer membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam perjalanan untuk dapat mengunjungi pantai ini. 

Untuk masuk ke pantai ini, SoVer perlu membayar biaya retribusi sebesar 9.500 rupiah. Namun, jangan khawatir, karena tiket retribusi tersebut tidak hanya berlaku untuk Pantai Cangkring saja, tetapi juga beberapa pantai yang terdapat di sebelah Pantai Cangkring. 

Pantai ini dapat digolongkan menjadi pantai yang belum ramai dikunjungi wisatawan jika dibandingkan dengan pantai-pantai yang berada di sepanjang lokasi tersebut, seperti Pantai Samas, Pantai Baru, Pantai Pandansari, serta Pantai Goa Cemara. Hal tersebut menjadi kelebihan pantai ini. Suasana yang masih asri, serta hening sungguh memanjakan mata dan telinga. Deburan ombak dan belaian angin pantai serasa terus menemani pengunjung yang datang. Terlebih jika sinar matahari mulai mengintip di sela-sela pohon cemara udang. Sungguh syahdu perasaan yang tercipta di tempat ini. 

Saat aku pergi ke pantai ini, aku tidak menjumpai adanya penjaga parkir, sehingga aku tidak mengeluarkan biaya untuk parkir. Untuk fasilitas umum di pantai ini sayangnya masih kurang memadahi. Di Pantai Cangkring terdapat kamar mandi atau WC, tetapi saat aku ingin menggunakannya, ternyata air di kamar mandi tersebut tidak menyala. Di pantai ini, juga nampak adanya beberapa warung, tetapi saat aku mengunjungi pantai ini, tidak ada pertanda bahwa warung itu beroprasi. Namun, jika SoVer datang ke pantai ini, mungkin saja warung tersebut telah beroprasi. 

Pantai Cangkring-2
Suasana Pantai Cangkring


Di Pantai Cangkring ini, pengunjung dapat bermain pasir dan juga ayunan yang telah disediakan di pantai ini. Selain itu, di pantai ini, terdapat rerumputan yang membuat pantai ini terkesan lebih sejuk dibandingkan dengan pantai yang lainnya. 

Sebagai catatan, aku lebih menyarankan SoVer untuk membawa makanan, minuman, juga alas duduk jika SoVer ingin pergi bertamasya ke pantai ini. Di pantai ini, SoVer juga dapat melakukan aktivitas seperti memasak, menggunakan kompor portable yang sudah di bawa oleh SoVer. Aku rasa tempat ini tepat untuk melakukan kegiatan semacam itu. 

Berikut aku sertakan google maps Pantai Cangkring....

Jangan lupa untuk tetap menjaga kebersihan yaa... sampai jumpa di tulisan yang lainnya, dan selamat berlibur!!!


Saturday, February 26, 2022

Pantai Butuh, Pantai yang Butuh Kamu Kunjungi di Saptosari, Gunung Kidul

Pantai Butuh, Pantai yang Butuh Kamu Kunjungi di Saptosari, Gunung Kidul

 Halo SoVer...

Bagaimana kabarmu? 

Kali ini aku akan sedikit bercerita mengenai pengalamanku berkunjung ke salah satu pantai di daerah Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pantai Butuh-1
Suasana Pantai Butuh


Pantai itu adalah Pantai Mbutuh/Butuh yang berada di daerah Krambilsawit, Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Pantai ini berjarak kurang lebih 49 km dari Titik Nol Yogyakarta. Dengan sepeda motor, perjalanan ke pantai ini dapat ditempuh kurang lebih selama 1,5 jam. 

Untuk masuk ke pantai ini, SoVer tidak perlu membayar biaya retribusi. Sebenarnya, terdapat pos retribusi sebelum SoVer memasuki kawasan pantai, tetapi tidak ada petugas di pos retribusi tersebut, sehingga untuk berkunjung ke pantai ini, SoVer hanya perlu membayar biaya parkir sebesar 3000 rupiah bagi sepeda motor dan 10.000 untuk mobil. 

Dari area parkir, SoVer perlu berjalan sedikit, sekitar 10-20 meter untuk mencapai pantai ini. 

Di pantai ini, SoVer bisa menemukan banyak sekali kelomang, dan juga ikan-ikan kecil. Jika SoVer beruntung, SoVer dapar berjumpa dengan para nelayan lobster yang sedang mencari kerang untuk umpan lobster. 

Pantai Butuh-2
Pemandangan dan kondisi Pantai Butuh


Pantai ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian pasir putih dan karang. Bagian pasir tidak selalu terkena deburan ombak, karena ombak pasti akan menghantam bagian karang.  Jika SoVer ingin bermain air, SoVer dapat berjalan di bagian karang. Di sanalah SoVer dapat menemukan berbagai biota laut Pantai Butuh. 

Fasilitas umum yang disediakan di pantai ini tidak banyak. Di pantai ini hanya terdapat kamar mandi, WC dan juga warung atau toko kecil. Namun, fasilitas tersebut tidak selalu tersedia, karena sepertinya fasilitas tersebut adalah fasilitas milik perseorangan. Di pantai ini juga tidak menyediakan persewaan tikar ataupun payung. Jika SoVer ingin berkunjung ke pantai ini, SoVer bisa membawa tikar, payung, tenda, ataupun flysheet dari rumah, karena pantai ini minim tempat berteduh. 

Saat itu aku berkunjung di siang hari, saat matahari sedang terik, dan tidak ada tempat berteduh, sehingga aku dan temanku kemudian membuat bivak darurat dari jas hujan yang kami bawa untuk melindungi tubuh dari sengatan sinar matahari hihihi....

Sebagai catatan, aku lebih menyarankan untuk datang menggunakan sepeda motor atau mobil yang tinggi, karena jalanan yang dilewati untuk pergi ke pantai ini cukup rusak dan sempit sehingga akan menyulitkan SoVer. Namun, kesulitan itu akan terobati dengan keindahan yang akan SoVer dapatkan di Pantai Butuh. Aku mendapatkan kabar bahwa SoVer juga bisa berkemah atau ngecamp di pantai ini, tetapi jika SoVer ingin berkemah di pantai ini, jangan lupa untuk bertanya terlebih dahulu dengan penduduk sekitar yaa, karena mungkin saja kebijakan tersebut berubah. 

Berikut aku sertakan pula google maps untuk pergi ke Pantai Butuh...


Jangan lupa untuk tetap menjaga kebersihan yaa... sampai jumpa di tulisan yang lainnya...

Tuesday, February 22, 2022

Pantai Torohudan, Pantai Indah di Kanigoro, Gunung Kidul

Pantai Torohudan, Pantai Indah di Kanigoro, Gunung Kidul

 Halo SoVer...

Sudah lama kita tidak berjumpa....

Kali ini aku akan menceritakan sedikit kisah perjalananku mengunjungi salah satu pantai di Gunung Kidul.

Pantai Torohudan-1
Suasana Pantai Torohudan


Belum lama ini, aku bersama dengan temanku berencana untuk melepas penat dengan mendengarkan deburan ombak. Awalnya, kami memutuskan untuk mengunjungi Pantai Woh Kudu dan Kesirat. Namun, di perjalanan, kami mengubah haluan kami menuju Pantai Midodaren. Rencana kami kemudian berubah lagi, ketika menemukan pantai baru yang belum pernah kami jelajahi sebelumnya, yaitu Pantai Torohudan. 

Pantai ini berada di daerah Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Gunung Kidul, yang berjarak kurang lebih 61 km dari Gejayan, Sleman, DIY. Dengan perjalanan santai menggunakan sepeda motor atau mobil, perjalanan menuju Pantai Torohudan ini bisa ditempuh sekitar kurang lebih 2 jam.

Kami berangkat dari daerah Gejayan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada pukul 11.30. Kami langsung melanjutkan perjalanan melalui daerah Imogiri lalu naik menuju Gunung Kidul melalui daerah Panggang. Setelah itu, kami langsung bergerak menuju daerah Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Gunung Kidul dan melaju ke pesisir pantai. 

Untuk masuk ke pantai ini, SoVer perlu membayar biaya retribusi sebesar 5000 rupiah setiap orangnya. Jangan khawatir, dengan mengeluarkan 5000 rupiah itu kamu tidak akan menyesal, karena kamu akan disugguhkan deretan pantai yang memiliki keindahan dan ciri khasnya masing-masing. Ya... pantai ini berada di deretan Pantai Peyuyon, Pantai Midodaren, Pantai Ngrenehan, dan juga Pantai Ngrawoh.

Ketika kami sampai di Pantai Torohudan, matahari sedang menunjukan kegagahannya dengan memberikan panas yang luar biasa.. ya bisa di bilang panasnya sedang terik-teriknya hehehe...

Sesampainya di sana, kesan pertama yang melintas di pikiranku adalah "panas sekali.. tidak ada tempat berteduh" yaa... di pantai ini sangat minim tempat untuk berteduh... SoVer hanya bisa berteduh di bawah tebing, sebuah gazebo, dan juga payung-payung pantai yang disewakan oleh penduduk sekitar. 

Namun, ada kesan yang berbeda ketika aku sampai di sana. Awalnya, aku membayangkan bahwa aku akan menemukan banyak karang, bulu babi, ataupun kelomang, tetapi ternyata dugaanku salah besar. Selama berada di sana, aku sama sekali tidak menemukan adanya kelomang, ataupun bulu babi seperti di pantai sebelah yaitu Pantai Peyuyon. Selain itu, berbeda dengan Peyuyon yang memiliki garis pantai berupa karang, Pantai Torohudan memiliki garis pantai berupa pasir, jadi SoVer bisa langsung bermain pasir dan ombak. 

SoVer tidak perlu khawatir jika ingin bermain air atau basah-basahan, karena pantai ini menyediakan beberapa fasilitas umum seperti kamar mandi dan WC. Selain itu, SoVer juga tak perlu khawatir jika kelaparan atau kehausan, karena di sana juga terdapat warung yang menyediakan kelapa muda, berbagai minuman, mie instan, bahkan nasi goreng. 

Pantai Torohudan-2
Pemandangan Pantai Torohudan dari bukit


Hal yang menarik dari pantai ini yaitu kamu dapat menaiki bukit di samping Pantai Torohudan untuk menikmati pantai tersebut dari atas.  Namun, SoVer perlu berhati-hati karena pijakan (tanah dan batu) cukup licin. Warga sekitar telah memberikan alat bantu dan pengaman berupa bambu yang dibentuk seperti pagar, tetapi rasanya bambu tersebut sudah lapuk dan tidak kencang kaitnya sehingga jika tergelincir kamu akan langsung terjun bebas ke pantai dengan ketinggian yang cukup tinggi. Selain itu, space di atas juga tidak banyak. Tidak ada gazebo atau tempat berteduh bagi para pelancong. Jika kamu punya banyak keberanian, tidak ada salahnya untuk mencoba naik ke bukit tersebut, tetapi jika kamu ragu-ragu SoVer tetap bisa menikmati Pantai Torohudan dari bawah.

Fasilitas umum yang terdapat di pantai ini juga cukup lengkap seperti kamar mandi, WC, sebuah, gazebo, warung, dan juga persewaan payung dan tikar.  Jika SoVer tidak membawa tikar dan payung, tenang saja, SoVer dapat menyewa tikar dan payung seharga 20 ribu rupiah. 

Jika SoVer berkesempatan untuk berkunjung ke daerah Kanigoro, Gunung Kidul, pantai ini bisa menjadi tujuan wisata kalian.

Berikut aku sertakan pula google maps untuk pergi ke Pantai Torohudan...


Jangan lupa, untuk tetap menjaga kebersihan yaa... sampai jumpa di tulisan lainnya...

Featured

[Featured][recentbylabel2]

Featured

[Featured][recentbylabel2]
Notifikasi
Selamat Datang di TRAVELER.COM | Have a nice Day! 😊
Done