Provinsi kecil yang berada di kaki Gunung Merapi dan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia di selatan Pulau Jawa ini, nyatanya memiliki daya tarik wisatawan yang sangat besar. Bahkan saat ini, Daerah Istimewa Yogyakarta semakin menjadi primadona wisatawan untuk melepas penat mereka. Di sini, SoVer (Sobat traVeler) dapat menjupai banyak wisatawan lokal dari berbagai daerah di Indonesia, dan juga wisatawan mancanegara. Keberagaman area wisata, digadang-gadang menjadi daya tarik yang besar bagi para wisatawan. Di sini, wisatawan, dapat menjumpai berbagai jenis wisata, seperti wisata kuliner, religi, budaya, pegunungan, dan tentunya wisata air, baik pantainya maupun air terjunnya atau curug yang menawan.
Daerah Istimewa Yogyakarta memang terkenal dengan berbagai jenis wisatanya, khususnya wisata airnya. Deretan pantai pasir putih berjejer disepanjang selatan Kabupaten Gunung Kidul tak segan-segan menunjukan kemolekannya kepada wisatawan . Selain wisata pantainya, provinsi ini juga menyimpan banyak keindahan wisata air terjunnya, seperti Air Terjun Sri Gethuk, Air Terjun Pulosari, Grojogan Sewu, Kembang Soka, dan masih banyak lagi.
Nah, tetapi apakah SoVer tau, bahwa di sela-sela Pegunungan Menoreh di sebelah Barat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, tersembunyi sebuah air terjun yang masih sangat perawan? Nah, di sana tersembunyi sebuah air terjun yang dinamai Curug Perawan oleh warga sekitar. Sebagai tambahan informasi, Curug Perawan ini juga kerap dinamai Air Terjun Sukoharjo, karena air terjun atau curug ini terletak di Desa Sukoharjo. Curug ini berlokasi di Desa Sukoharjo, Samigaluh, Kulon Progo. Dari pusat kota Yogyakarta, dengan menggunakan sepeda motor, diperlukan kurang lebih 1,5 jam hingga 2 jam untuk sampai ke curug tersebut. Selama perjalanan, SoVer akan dimanjakan dengan keindahan alam persawahan, sungai berbatu dengan warna air putih kebiruan, tebing-tebing, pegunungan, dan pemandangan kota Yogyakarta dan sekitarnya. Sesampainya di tempat parkir Curug Perawan, SoVer masih harus berjalan kaki kurang lebih 500 meter. Hal ini tentunya akan menjadi hal yang sangat menarik bagi SoVer yang senang untuk berpetualang. Kalian tidak perlu khawatir akan kelelahan, karena disepanjang jalan setapak menuju Curug Perawan, SoVer akan disuguhkan keindahan alam berupa persawahan, kebun milik warga, dan juga Embung Sukoharjo yang terletak tak jauh dari lokasi Curug Perawan.
Untuk mengunjungi Curug Perawan, SoVer hanya perlu menyediakan biaya sebesar 3000 rupiah untuk setiap orang, dan 2000 rupiah untuk satu sepeda motor. Untuk dua orang dan satu sepeda motor, hanya dipungut biaya sebesar 8000 rupiah, sangat murah bukan untuk kisaran tiket masuk wisata? Setelah membayar tiket masuk, SoVer diminta untuk menuliskan data diri di sebuah buku tamu yang disediakan oleh warga sekitar. Tak perlu khawatir jika datang menggunakan sepeda motor, karena helm yang kamu gunakan akan dititipkan pada warga sekitar yang halaman rumahnya menjadi tempat parkir wisata Curug Perawan, sehingga SoVer tak perlu khawatir helm tersebut hilang.
Seperti namanya, air terjun ini memang belum diketahui keberadaannya oleh banyak orang, bahkan hampir sebagian orang yang datang kesana adalah warga lokal daerah tersebut. Setiap harinya mungkin hanya ada lima hingga sepuluh wisatawan yang datang secara bergantian, sehingga curug ini terasa sangat tenang, dan damai. Di sana, mata wisatawan akan dimanjakan dengan air terjun yang tingginya berkisar diantara 75 m, tentunya curug perawan ini termasuk air terjun yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan beberapa air terjun di Yogyakarta. Selain dapat menikmati pemandangan Curug Perawan, SoVer juga dapat bermain air di Curug Perawan karena airnya sangat dingin dan menyegarkan. Curug ini belum banyak diketahui oleh orang, curug ini cocok sekali untuk SoVer yang ingin mencari ketenangan, insipirasi dan merecharge diri sambil mendengarkan suara air yang berjatuhan, diiringi dengan suara burung dan hembusan angin yang sesekali membelai dari Curug Perawan. Semakin sore, SoVer akan disuguhkan dengan munculnya berbagai jenis kupu-kupu kecil, khususnya kupu-kupu berwarna kuning yang menari-nari di udara dengan sangat cantik. Keindahan Curug Perawan di sore hari sangatlah menawan, sinar-sinar matahari yang menyusup di sela pepohonan menambah keindahan Curug Perawan ini.
Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan SoVer sebelum pergi berwisata ke Curug Perawan, seperti sebaiknya SoVer tidak berkunjung di atas pukul 16.30 karena tidak ada penerangan di sepanjang jalan setapak menuju Curug Perawan. Selain tidak adanya penerangan sepanjang jalan setapak, untuk kembali ke pusat kota Yogyakarta, wisatawan harus melewati beberap tanjakan yang dapat dikatakan esktrim, sehingga lebih baik, tidak melakukan perjalanan di sore hari menjelang malam, ataupun di malam hari. Curug ini sudah memiliki fasilitas seperti kamar mandi dan wc, dan juga pendopo kecil untuk berteduh. Namun, aku kurang menyarankan untuk menggunakan kamar mandi tersebut karena kondisinya cukup kotor sehingga tidak akan nyaman untuk digunakan.
Jika SoVer ingin berwisata ke Daerah Istimewa Yogyakarta, aku sangat merekomendasikan tempat ini untuk melepas penat sembari mencari udara segar. Jangan lupa untuk membawa pulang sampah mu atau membuang sampah tersebut di tempat yang sudah disediakan untuk menjaga kenyamanan bersama dan menjaga tempat ini. Selamat berwisata...
Note: Aku lebih menyarankan agar SoVer berkunjung ke Curug Perawan saat musim hujan, karena pada musim kemarau, air di Curug Perawan tidak terlalu deras.
Sudah pernah ke tempat ini? Bagikan kesan-kesanmu di kolom komentar ya! Akhir kata, selamat berwisata!
